Selama WFH Makanmu Nggak Terkontrol? Waspada Kolesterol!

Mau tahu cara praktis atasi kolesterol?

Tahu nggak sih jika benua Asia disebut sebut sebagai episentrum kolesterol tertinggi?

Berbeda dengan negara negara di Amerika dan Eropa yang tren kolesterol buruknya menurun, tingkat kolesterol buruk justru meningkat di sejumlah negara Asia seperti China, Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Terlebih ditengah kebijakan work from home yang diterapkan oleh pemerintah selama pandemi, banyak sekali masyarakat yang tidak sempat memperhatikan pola makan bijak dan justru semakin sering mengonsumsi makanan tanpa kontrol

Apa saja gejala kolesterol?

Pada banyak kasus, kolesterol tinggi seringkali tidak menunjukkan gejala khusus sampai timbul komplikasi, seperti penyakit jantung atau stroke. Meski tak memiliki gejala khas, tapi beberapa kondisi ini patut diwaspadai sebagai tanda kolesterol tinggi:

Keluar keringat dingin adalah salah satu ciri syok yang perlu diwaspadai. Syok adalah kondisi minimnya aliran darah ke otak dan organ vital. Kurangnya aliran darah menyebabkan pasokan oksigen dan nutrisi ke otak terganggu. Kondisi ini bisa menyebabkan stres hebat

Sakit kepala adalah rasa sakit atau nyeri di kepala yang bisa muncul secara bertahap atau mendadak. Nyeri akibat sakit kepala dapat muncul di salah satu sisi kepala, terpusat di titik tertentu, atau menyebar hingga ke seluruh bagian kepala.

Nyeri atau sakit dada ini disebabkan jantung tidak menerima cukup pasokan darah kaya oksigen. Angina menyebabkan dada terasa sakit, sesak seperti dihimpit, atau berat di dada.

Pusing dan mual dapat menjadi gejala dari berbagai masalah psikologis, seperti stres, gangguan cemas, atau serangan panik. Hal ini diyakini karena bagian otak yang berperan dalam menimbulkan kedua gejala tersebut, berinteraksi dengan area otak yang bertanggung jawab atas masalah psikologis.

Salah satu penyebab utama kolesterol tinggi adalah konsumsi makanan yang tinggi kandungan lemaknya. Maka dari itu, salah satu kunci utama menurunkan kolesterol adalah mengurangi konsumsi lemak, terutama lemak jenuh dan lemak trans. Ganti dengan makanan yang mengandung lemak baik seperti yang terkandung dalam  salmon, mackerel, herring dan lain-lain.

Serat larut dapat mengurangi penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah. Nah, beberapa jenis makanan yang mengandung serat larut contohnya oatmeal, kacang merah, kubis, apel dan pir.

Aktivitas fisik mampu membakar sisa-sisa lemak yang berpotensi menyumbat aliran darah. Bukan itu saja, olahraga secara teratur juga membantu meningkatkan kolesterol baik (HDL). 

Usahakan, setidaknya berolahraga selama 30 menit dalam lima  kali seminggu. Contoh olahraga ringan yang dapat kamu coba yaitu berjalan cepat, bersepeda atau berenang. 

Merokok termasuk faktor risiko penyakit kolesterol. Ketika kamu berhenti merokok, otomatis lemak baik (HDL) yang ada pada tubuhmu mengalami peningkatan. 

Melansir dari Mayo Clinic, berikut manfaat yang bisa kamu dapat saat berhenti merokok:

  • 20 menit setelah merokok, tekanan darah dan detak jantung bisa pulih dari lonjakan akibat rokok
  • Tiga bulan setelah berhenti, sirkulasi darah dan fungsi paru-paru mulai membaik
  • Setelah satu tahun berhenti, risiko penyakit jantung menurun drastis.

Penggunaan alkohol dalam jumlah sedang telah dikaitkan dengan kadar kolesterol HDL yang lebih tinggi. Apabila kamu salah satu orang yang gemar minum alkohol, konsumsi dalam jumlah sedang saja. Idealnya, satu gelas sehari untuk wanita dan dua gelas sehari untuk pria.